1.1.
Kondisi Geografis
Secara
geografis, Desa Banyuroto merupakan salah satu desa yang terletak di
wilayah Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo,Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tinggi tempat dari permukaan air laut 794 mdpl,
dengan suhu rata-rata 230C..Desa ini merupakan salah satu daerah yang
secara rutin mengalami kekeringan saat musim kemarau, curah hujan
2000 mm dengan jumlah bulan hujan 5 bulansetiap tahun. Desa Banyuroto
mempunyai luas wilayah 793,849 hektar. Berdasarkan Perdes Nomor: 09
Tahun 2003, batas-batas wilayah Desa Banyuroto meliputi:
Sebelah
Utara : Desa/kelurahan Giri Purwo, Kecamatan Giri Mulyo
Sebelah
Selatan : Desa/kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih
Sebelah
Timur :Desa/kelurahan Donomulyo,Kecamatan Nanggulan
Sebelah
Barat : Desa/kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Pengasih.
Jarak
dari Desa Banyuroto ke ibukota Kecamatan Nanggulan tercatat 7 Km,
lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor sekitar 1,5 jam, dengan menggunakan kendaraan
bermotor sekitar 25 menit. Sementara jarak dari Desa Banyuroto ke
ibukota Kabupaten Kulonprogo 9 Km, lama jarak tempuh dengan berjalan
kaki sekitar 2 jam, dengan menggunakan sepeda motor sekitar 30 menit.
Sedangkan jarak dari Desa Banyuroto ke ibukota Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta 35 Km, jarak tempuh dengan berjalan kaki sekitar
3 jam, dengan sepeda motor sekitar 1,5 jam. Keadaan daerah atau
wilayah Desa Banyuroto merupakan kawasan perdesaan dengan struktur
tanah berbukit. Sebagian besar wilayah Desa Banyuroto merupakan
dataran tinggi/ pegunungan, berbukit-bukit dengan tekstur tanah
berupa lempungan berwarna ke abu-abuan. Tingkat erosi tanah di Desa
Banyuroto tercatat meliputi: luas tanah erosi ringan 3,750 Ha/m2,
luas tanah erosi sedang 4,0 Ha/m2, luas tanah 39 erosi berat 1 Ha/m2,
sedangkan luas tanah yang tidak tererosi 105 Ha/m2. Sementara lahan
kritis tercatat seluas 30 Ha.
1.2.
Pemerintahan Desa
Secara
administratif Desa Banyuroto dibagi dalam 8 (delapan) dusun yakni:
Dusun Tawang, Dusun Gendol, Dusun Angin-Angin, Dusun Keso, Dusun
Gayam, Dusun Sambiroto, Dusun Brangkal, dan Dusun Dlingo. Secara
keseluruhan terbagi lagi dalam satuan wilayah yang lebih kecil, yang
terdiri dari 18 Rukun Warga (RW) serta 56 Rukun Tetangga (RT). Saat
ini Kepala Desa Banyuroto dijabat oleh Suroso berusia 50 tahun. Dalam
menjalankan Pemerintahan Desa dibantu oleh seorang Sekretaris Desa/
Carik serta 5 orang Kepala Bagian yang terdiri atas:Kepala Bagian
Pemerintahan; Kepala Bagian Pembangunan; Kepala Bagian Kesejahteraan
Rakyat; Kepala Bagian Keuangan; serta Kepala Bagian Pelayanan Umum.
Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, dilengkapi dengan staf
pelaksana teknis dan staf bagian.
1.3.
Demografi
Secara
demografis jumlah penduduk Desa Banyuroto tahun 2011 secara
keseluruhan tercatat berjumlah 4359 jiwa. Dari jumlah total penduduk
tersebut dilihat dari jenis kelaminnya terdiri atas jenis kelamin
laki-laki sebanyak 2142 jiwa dan jenis kelamin sebanyak perempuan
2217 jiwa.Adapun jumlah kepala keluarga tercatat sebanyak 1172 kk.
Sementara komposisi penduduk menurut usia dapat dilihat pada grafik
5.1. Ditinjau dari komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
formal di Desa Banyuroto pada tahun 2011 tercatat sebagai berikut:
tidak tamat SD = 97 jiwa, tamat SD = 598 jiwa, SLTP = 458 jiwa, SLTA
Umum = 356 jiwa, SLTA Kejuruan = 433 jiwa, Pondok Pesantren = 35
jiwa, Sarjana Muda = 41 jiwa dan Sarjana = 40 jiwa. Sedangkan
penduduk yang buta huruf tercatat sebanyak 21 jiwa. Berdasarkan data
tersebut dapat dikatakan bahwa pada dasarnya tingkat pendidikan
penduduk Desa Banyuroto sebagian besar menamatkan pendidikan40 pada
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, baik SLTA umum maupun kejuruan.
Adapun
komposisi penduduk Desa Banyuroto berdasarkan kelompok agama dan
kepercayaan berdasarkan monografi desa tercatat sebagai berikut:
penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 4317 jiwa, yang memeluk
agama Katolik sebanyak 33 jiwa, agama Kristen sebanyak 9 orang. Di
Desa Banyuroto tidak tercatat penduduk yang memeluk agama Buddha
maupun Hindu. Adapun sarana peribadatan di Desa Banyuroto tercatat
ada 11 Masjid dan 4 Mushola. Kehidupan umat beragama di Desa
Banyuroto berjalan secara harmonis dan penuh kerukunan. Kerukunan
umat beragama dimaksud meliputi kerukunan internal umat beragama
maupun kerukunan antar umat beragama. Keharmonisan umat beragama
terwujud merupakan upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah desa,
tokoh masyarakat, tokoh agama, utamanya adalah kesadaran dari umat
beragama itu sendiri.
1.4.
Potensi Sosial Ekonomi
Penduduk
Desa Banyuroto pada umumnya memiliki sumber mata pencaharian dari
sektor pertanian dan peternakan, dalam hal ini sebagai petani dan
peternak. Kepemilikan tanah pertanian tercatat
sebagai
berikut: kurang dari 0,5 Ha = 331 petani, 0,5 - 0,7 Ha = 26741
petani, 0,8 – 1,0 = 198 petani, 1,0 – 1,5 Ha = 77 petani dan
kepemilikan tanah pertanian lebih dari 1,5 Ha = 7 petani. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar petani setempat
memiliki tanah pertanian seluas kurang dari 0,5 Ha. Adapun luas sawah
yang ditanam padi di Desa Banyuroto tercatat 180 Ha dengan jenis
pengairan sebagai berikut: tadah hujan 61 Ha, irigasi 1⁄2 teknis
39,34 Ha, Irigasi teknis 80 Ha.
Dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Banyuroto, Dinas
Pertanian Propinsi DIY mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim
(climate field study) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan petani dalam hal budidaya tanaman pangan dan
hortikultura kaitannya dengan keadaan iklim setempat. Salah satu
lokasi yang dijadikan percontohan kegiatan berada di Pedukuhan Keso.
Dengan Sekolah Lapang Iklim ini diharapkan petani mampu mengelola
budidaya tanaman sesuai dengan situasi dan lokasi iklim masing-masing
sehingga dapat meningkatkan hasil pertaniannya. Adapun jenis
komoditas tanaman pangan yang dibudidayakan antara lain: jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang panjang, ubi kayu, dan cabe. Sedangkan
komoditas buah-buahan yang dibudidayakan meliputi: mangga, salak,
sawo, pisang, nangka dan melinjo. Sementara untuk memenuhi kebutuhan
rempah sehari-hari, masyarakat Desa Banyuroto juga membudidayakan
tanaman Apotik Hidup seperti: jahe, kunyit, lengkuas, sambiloto,
temulawak, daun sirih, kayu manis, daun sereh dan kencur. Di Desa
Banyuroto juga terdapat perkebunan kelapa dan tebu. Terdapat juga
hasil hutan seperti: kayu jati, mahoni dan bambu. Untuk menambah
penghasilan keluarga, pada umumnya pendudukDesa Banyuroto memelihara
sapi, kambing/ domba, ayam dan itik. Populasi sapi di desa tersebut
tercatat: sapi 690 ekor, kambing 257ekor, domba 490 ekor. Sementara
ayam kampung tercatat 4.800 ekor, ayam ras 36.000 dan itik 270 ekor.
Adapun hasil produksi peternakan pada tahun 2011 tercatat: daging 103
ton dan telur 47 ton. Saat ini sudah banyak bermunculan peternak ayam
di Desa Banyuroto, baik 42 ayam pedaging maupun ayam petelur. Adapun
usaha peternakan di Desa Banyuroto tercatat sebagai berikut: Ternak
besar = 2 usaha, Ternak kecil = 1 usaha dan Ternak Unggas= 12 usaha.
Di Desa Banyuroto juga terdapat budidaya ikan air tawar seperti lele,
nila dan gurame. Salah satu hal yang menarik terkait dengan
pengolahan limbah ternak di Desa Banyuroto adalah terdapat 3 (tiga)
peternak yang memilik iusaha Biogas.
1.5.
Potensi TIK
Tidak
bisa dipungkiri bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari saat ini
tidak terlepas dari komunikasi dan informasi. Dapat dikatakan bahwa
Komunikasi dan Informasi menjadi hal yang begitu berarti. Informasi
menjadi kebutuhan sehari-hari bagi semua kalangan baik itu pribadi,
komunitas, masyarakat, swasta maupun pemerintah. Adapun prasaran
komunikasi dan informasi di Desa Banyuroto tercatat sebagai berikut:
Warnet = 2 unit, Radio = 353 buah, TV = 547 buah. Sementara koran
atau suratkabar yang beredar di Desa Banyuroto antara lain Kedaulatan
Rakyat, Tribun Yogya dan Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar